Langsung ke konten utama

Tahap Awal Belajar Animasi Untuk Pemula

SAE Institute - Animasi merupakan sebuah seni yang kompleks dan membutuhkan talenta serta keterampilan yang diasah selama bertahun – tahun agar bisa sempurna. Namun, untuk beberapa profesional yang memiliki passion di bidang animasi, memulai belajar secara otodidak di rumah hanya membutuhkan sedikit belajar, kerja keras dan terus latihan.

Bagi para pemula di bidang animasi untuk memulai sebuah proyek animasi bisa membingungkan. Berikut ini kami bagikan beberapa tahapan awal saat belajar animasi untuk para pemula:

1. Mempelajari dasar animasi

Sebelum belajar animasi, Anda perlu mempelajari beberapa istilah dasar sebagai pondasi membuat animasi. Misalnya seperti teknik frame rate, key frame, aspek rasio, membuat karakter tokoh dan sebagainya.
Buatlah sketsa atau flip book dan beberapa lembar karakter. Ada banyak tutorial online atau e- book yang bisa didapat secara gratis untuk mempelajari prinsip – prinsip dasar animasi.

2. Animator digital atau konvensional?

Animator bisa dikategorikan dalam beberapa macam. Apakah Anda ingin menjadi animator digital atau konvensional? Animasi stop – motion, 2 dimensi, atau 3 dimensi? Sebagian animator hanya ingin lebih spesifik ke satu jurusan animasi. Namun, tak sedikit yang mengambil semua jalur untuk dipelajari.

3. Mempersiapkan peralatan

Alat – alat yang biasanya digunakan untuk animator bekerja antara lain pensil bergaris biru, kertas, dan light table. Sementara, animator lainnya lebih menyukai perangkat lunak berbasis komputer desktop, flash dan onine. Setiap jenis animasi membutuhkan perlengkapan yang berbeda.
Tak jarang, animator dituntut untuk mengombinasikan teknik tradisional gambar di atas kertas dengan efek digital.

4. Sering berlatih

Terus bereksperimen, berlatih dan praktik. Berlatih hingga tangan Anda menjadi lebih luwes saat menorehkan pensil atau memegang mouse. Terus mencari inspirasi dari sekitar Anda, seperti bagaimana cara benda bergerak, berinteraksi dan pelajari bagaimana cara menerjemahkan ke dalam media animasi Anda. Temukan metode, alat dan media yang paling ideal bagi Anda, lalu berlatih sesering mungkin. Animator yang profesional bahkan tidak pernah berhenti untuk belajar dan berlatih. Selalu ada cara baru untuk menciptakan sebuah karya animasi yang spektakler.
Dengan sering belajar dan berlatih, para animator pemula akan terus berkembang dan menjadi lebih baik setiap hari. Ingin menjadi animator yang profesional dan dilatih oleh para mentor berstandar internasional? SAE Institute adalah jawaban mimpi Anda.
SAE Institute merupakan sekolah jurusan animasi kelas dunia yang sudah memiliki 54 kampus di 28 negara. Para mentor dan alumni merupakan seniman animasi dan audio terbaik di bidang industri kreatif dan bisnis musik.
Berminat untuk terus mengasah bakat dan minat Anda di bidang industri kreatif, seni grafis atau desain komunikasi visual? SAE Institute menawarkan beberapa program yang bisa diambil. Di antaranya jurusan animasi, teknik audio, jurusan film, dan sekolah bisnis untuk industri musik.
Peserta didik di sekolah animasi SAE Institute akan mendapatkan banyak kesempatan untuk berkiprah dan magang di dunia industri perfilman Hollywood maupun studio animasi ternama di seluruh dunia.
Sedangkan, para alumni SAE Institute juga terus berperan aktif sebagai nominasi penghargaan Grammy Award dan menyabet penghargaan pada ajang bergengsei International Film Festival Berlin di Jerman.

Ayo, tunggu apalagi! Raih kesempatan menjadi animator profesional masa depan, Daftar Sekarang juga hanya di SAE Institute Indonesia dan dapatkan penawaran harga spesial selama pendaftaran siswa baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berselancar di Dunia Perfilman dengan SAE Institut Indonesia

Hidup menjadi kelabu tanpa kehadiran sebuah hiburan, setiap manusia memiliki selera hiburan masing-masing termasuk menonton film. F i lm merupakan media komunal dan cangkokan dari berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian yang berupa penggabungan dari perkembangan teknologi fotografi dan rekaman suara. Dan juga perpaduan dari berbagai kesenian baik seni rupa, teater, sastra, arsitektur hingga musik. Maka kemampuan bertumbuh film sangatlah bergantung pada tradisi bagaimana unsur-unsur cangkokan teknologi dan unsur seni dari film yang dalam masyarakat masing-masing berkembang pesat. Dengan demikian tidak tertinggal dan mampu bersaing dengan tekn o logi media dan seni lainnya. Seiring berkembangnya teknologi, negara-negara maju semakin meningkatkan eksistensinya di dunia perfilman dengan pemasaran yang semakin mendunia. Namun, jika kita menilik kondisi perfilman di Indonesia yang semakin tertinggal dengan negara-negara lain, tentunya banyak faktor di balik hal itu. Faktor yang me...