SAE Institute - Apa jadinya jika pembuatan animasi tanpa perencanaan
atau kerangka awal? Ibarat membangun sebuah rumah, Anda tentu membutuhkan draft
atau denah desain tata ruang gambar rumah agar rumah bisa terwujud sempurna.
Pun begitu dengan para animator, tanpa adanya rancangan awal semua
akan tampak berantakan bahkan bisa berakhir sia – sia. Setelah mendapatkan ide
– ide baru, proyek animasi yang brilian harus segera dibuatkan kerangka awal
agar tahu bagaimana arah dan tujuan akhirnya.
Coba ikuti 5 langkah membuat kerangka awal sebelum Anda memulai
animasi berikut, dan lihat perbedaan hasilnya untuk proyek Anda:
1. Tentukan kisahnya
Banyak animator terutama pemula, langsung menyelam ke dalam animasi
tanpa ada kisah yang bernilai pesan tertentu. Animasi sebaiknya dimulai dengan
konsep cerita dan ditulis dengan lengkap agar lebih mudah memahami bagaimana
arah cerita animasi tersebut.
Konsep cerita ini juga sangat penting jika secara tiba – tiba Anda
harus membuat perubahan di menit – menit terakhir. Setidaknya, kerangka dasar
animasinya tetap masih ada. Tuliskan narasi atau naskah animasi secara lengkap.
Meliputi arah panggung, catatan kamera, zoom dan angle yang tepat dan terencana
dengan detail.
2. Merancang tokoh atau karakter
Untuk membuat sketsa tokoh atau karakter sebaiknya jangan hanya
berupa satu sketsa wajah. Namun, akan lebih baik jika digambar penuh dari
beberapa angle. Bagaimana tokoh atau karakter Anda saat sedang diam? Bagaimana
gambar tokoh saat bergerak? Tidak lupa, membuat sketsa wajah tokoh saat marah
atau bahagia. Gambarkan secara detail dalam beberapa lembar karakter dan warna.
3. Merencanakan adegan
Di dalam sebuah animasi, umumnya terdapat beberapa adegan pendek
yang berbeda – beda. Periksa kembali kisah atau naskah skrip Anda. Tandai di
mana awal dan akhir adgen. Kemudian, identifikasi dari setiap adegan tersebut,
tokoh apa saja yang perlu ditampilkan? Apa background yang paling bagus? Serta
apa musik atau backsound yang dibutuhkan? Anda akan membutuhkan storyboard
untuk merancang adegan, aksi kamera, sound effect dan warna dengan detail.
4. Memetakan waktu
Membuat sebuah karya animasi berkualitas yang dibatasi waktu memang
tidak mudah. Tapi, jika setiap frame adegan dibuat rinci, kuantitas waktu hanya
1 detik pun akan membuat penonton terpukau. Pergerakan tokoh karakter juga
tidak selalu sama. Kadang ada juga yang perlu diperlambat seperti gerakan angin
atau rambut yang tertiup angin saat berjalan. Semua hal – hal detail ini akan
menciptakan animasi yang terlihat luwes dan lebih natural.
5. Buat alur kerja dan rencana proyek
Sekarang, Anda sudah punya ide apa saja yang harus dilakukan dalam
membuat animasi. Jangan lupa, tuliskan dalam buku agenda kerja secara rapi dan
urut. Setiap tahapan yang sudah diselesaikan dengan baik, berikan tanda check. Ini
akan membuat Anda lebih disiplin waktu untuk menyelesaikan deadline dan tetap
konsisten pada rencana proyek.
Mengikuti beberapa langkah di atas akan membuat menjadikan Anda
animator yang unggul dan kompeten. Tetapi, jika Anda ingin meraih karir
animator profesional di lingkungan industri hiburan sebenarnya, solusi
terbaiknya adalah sekolah jurusan
animasi di SAE Institute.
SAE Institute merupakan sekolah jurusan
animasi terkemuka yang sudah memiliki 54 kampus di 28 negara. Pertama kali
berdiri di Australia pada 1976, dan kini telah hadir di Indonesia. Program yang
bisa diambil antara lain program sertifikat, diplom dan sarjana dalam jurusan animasi, Audio Film, serta
Bisnis Musik. Dapatkan masa depan gemilang dalam program luar biasa berstandar
internasional. Daftar
Sekarang juga untuk mendapatkan penawaran spesial untuk siswa baru.
Komentar