Langsung ke konten utama

SAE Institut Indonesia, Memproduksi Film Berskala Internasional


Apakah anda senang menonton film? Apakah anda tahu bagaimana proses pembuatan sebuah film sehingga bisa dinikmati banyak orang? Nah, artikel kali ini akan membahas bagaimana bagaimana cara membuat film. Film yang baik tentunya memiliki cara pembuatan yang baik dan sesuai kaidah. Proses pembuatan film sering disebut sebagai filmmaking. Filmamaking melibatkan bebarapa tahap, antara lain ide, naskah, casting, shooting, editing, dan screening sebelum film dirilis secara besar-besaran. Proses filmmaking dilakukan di banyak tempat di seluruh dunia dengan berbagai konteks ekonomi, sosial, politik, serta menggunakan teknologi dan teknik yang sistematis. Cara pembuatan film yang satu dengan lain pada dasarnya sama, yang membedakan adalah tantangan untuk mewujudkan step by step pembuatannya. Nah, berikut dijelaskan bagaimana sebenarnya dasar pembuatan sebuah film:
1.      Menentukan Ide Cerita
Buatlah sebuah ide cerita untuk filmmu. tentukan terlebih dulu genre film yang ingin kamu buat misalnya drama, horor, action, atau genre lain. Usahakan untuk menciptakan ide cerita yang tidak pasaran. Namun, jika ingin mengangkat cerita yang sudah umum perlu dikemas dengan unik. Selain itu, cobalah untuk menentukan tema cerita yang familiar dengan masyarakat karena biasanya masyarakat suka meninton film yang “ini kisah gue banget loh”.
2.      Tentukan Sasaran Penonton
Setelah menentukan ide cerita dan tema. Tentukan pula film ini ingin ditujukan untuk siapa? Apakah anak-anak, remaja, atau dewasa? menentukan segmentasi penonton akan mempermudah kita membuat alur cerita yang menarik.
3.      Membuat Sinopsis Film
Sinopsis adalah komponen yang harus ada dalam sebuah film. Semua film memerlukan sinopsis, tidak terkecuali film dokumenter. Tulislah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, tepat sasaran dengan konflik yang jelas, dan ending yang bisa memberi kejutan bagi penonton.
4.      Menulis Skenario
Setelah membuat sinopsis singkat, langkah selanjutnya adalah menulis skenario. Skenario ini bisa kamu tulis sendiri atau meminta orang lain (yang kompeten) untuk menuliskannya. Skenario harus ditulis seecara detail dan rinci. Dimana scene akan diambil (apakah diluar atau di dalam ruangan), bagaimana ekspresi dan gerak-gerik para pemain, serta penjelasan dilokasi mana mereka akan mengambil gambar.
5.      Menyiapkan Alat-alat Teknis
Tentukan story board (alat perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana), tentukan lokasi yang sesuai dengan skenario. Siapkan kru, lampu, kamera, setting, property, kostum, make up team, dll.
6.      Tentukan Budget
Setelah menentukan semua alat teknis dan pemain yang kita inginkan, maka kita harus membuat anggaran agar tidak melebihi budget yang sudah kamu tentukan. seandainya anggaran melebihi budget mungkin kamu bisa menyiasati dengan “sewa” entah itu sewa kostum, properti atau alat sehingga biaya tidak terlampau membengkak.
7.      Syuting dan Editing
Setelah ke enam komponen persiapan siap dan izin untuk pembuatan film sudah turun, maka kamu sudah bisa memulai proses syuting sesuai dengan skenario yang ada. Apabila proses syuting sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah mengedit film berdasarkan urutan scene dalam skenario.
8.      Review dan Revisi
Setelah melalui tahap editing bukan berarti film sudah jadi. Alangkah baiknya jika kamu meriviewhasil film yang sudah ada kemudian melakukan revisi apabila ada scene yang jelak dan tidak sesuai dengan skenario. Scene tersebut bisa kamu buang atau kamu ganti dengan yang baru.
9.      Buat Promosi
Setelah semua proses pembuatan selesai, saatnya kamu mempromosikan film yang kamu buat dengan berbagai media. Bisa melalui web, blog, twitter, facebook, poster, trailer, dan media lain.
10.  Masukkan ke dalam DVD
Setelah seluruh proses persiapan, pembuatan, dan revisi selesai. Kamu bisa memasukkan film tersebut dalam keping DVD untuk digandakan. Entah itu untuk keperluan pribadi atau promosi.

Setelah memahami kesepuluh proses dasar pembuatan film, saatnya kamu menciptakan filmmu sendiri. Mulailah untuk latihan menulis skenario terlebih dahulu dengan membaca contoh format skenario. Nah, kali jika kamu mau belajar lebih lanjut untuk menjadi filmmaker atau tertarik dengan dunia film, sehingga menghasilkan film yang fenomenal. Kamu bisa belajar atau kursus di SAE Institut Indonesia, di kampus ini kamu bisa mendapatkan bagaimana memproduksi film yang mencakup semua aspek yang diperlukan seperti produksi video berbasis komputer dan teknik kamera. Jurusan film memberikan pendidikan yang lengkap dan luas kepada siswa. Isi dan struktur program ini mendorong siswa untuk mempelajari latar belakang teoritis untuk topik yang dibahas dan untuk menerapkannya secara kreatif dalam proses produksi. Praktik individu dan eksperimen merupakan komponen penting dari program ini.

SAE Institut Indonesia

Selain itu kamu bisa menduduki posisi di dunia perfilman seperti sutradara, produser eksekutif, eksekutif produksi, editor, manajer profesional industri, produser, line producer, eksekutif pemasaran film, operator pencahayaan, sinematografer, visual FX, dan masih banyak lagi. SAE Indonesia akan menyatukan pengetahuan siswa yang telah diperoleh selama diploma produksi film dan kemampuan akademik mereka selanjutnya untuk memperluas pengalaman belajar di luar jenis pelatihan kejuruan dengan memasukkan basis pengetahuan yang lebih luas dan pengalaman pendidikan berbasis penelitian.
Program sarjana Film hanya dapat diambil di beberapa Degree Centre atau sekolah film yang disetujui. SAE Institute, universitas film yang berlokasi di Jakarta adalah salah satunya. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi disini.  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berselancar di Dunia Perfilman dengan SAE Institut Indonesia

Hidup menjadi kelabu tanpa kehadiran sebuah hiburan, setiap manusia memiliki selera hiburan masing-masing termasuk menonton film. F i lm merupakan media komunal dan cangkokan dari berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian yang berupa penggabungan dari perkembangan teknologi fotografi dan rekaman suara. Dan juga perpaduan dari berbagai kesenian baik seni rupa, teater, sastra, arsitektur hingga musik. Maka kemampuan bertumbuh film sangatlah bergantung pada tradisi bagaimana unsur-unsur cangkokan teknologi dan unsur seni dari film yang dalam masyarakat masing-masing berkembang pesat. Dengan demikian tidak tertinggal dan mampu bersaing dengan tekn o logi media dan seni lainnya. Seiring berkembangnya teknologi, negara-negara maju semakin meningkatkan eksistensinya di dunia perfilman dengan pemasaran yang semakin mendunia. Namun, jika kita menilik kondisi perfilman di Indonesia yang semakin tertinggal dengan negara-negara lain, tentunya banyak faktor di balik hal itu. Faktor yang me...