Langsung ke konten utama

GELOMBANG CINTA SANG FISIKAWAN

Malam gelap temani sepi Secercah foton enggan menghampiri Gelombang nada tiada menemani Saat intuisi hanyalah ekspektasi Saat kurasakan getaran cinta Dengan kecepatan melebihi cahaya Potensial tangga tak berdaya meluruhkannya Mungkin ini hanya imajinasi hampa Dunia kita ialah relativistik Tampuk tahta bukan mekanika klasik Tapi cintaku ini tetap deterministik Dengan kesucian tanpa hukum probabilistik Walau cinta ini tak bersambut Walau luka ini sisakan takut Namun nuraniku senantiasa terpaut Layaknya katrol pesawat Atwood Cinta ini takkan pernah bertepi Seperti osilator harmonik tanpa terhenti Semua rapi tersusun dalam hati Bagai kristal tak cacat kisi Akankah cinta ini kembali? Menatap bayang indah rajutan mimpi Ataukah khayal tetap berdiri? Merusak angan dengan radiasi tinggi Aku terenyuh diatas “gelombang bunyi” suaramu… Terpaku dalam tarikan “medan magnetmu”… Mencoba melihat dengan sebuah “lensa cekung” dari “sudut bias” mata hatiku… Meski aku bukan “Dalton” juga bukan keluarga “Newton”… Walau aku jauh bersaudara dari “Boyle” dan bukan pacar “Marie Currie” Namun izinkan aku mengirim bunyi “infrasonikku” melalui pendengaran supranaturalmu… Wahai saudara…apa yang kau perbuat ini..semua diperhitungkan sebagai pahala yang secara “relativitas” wujudnya akan semakin mutlak dinyatakan… Penulis: Henry Prasetyo BNI 0179757499 atasnama henry prasetyo Alamat : JL. Let.Sudibyo H1 No 2 Nganjuk Fb = www.facebook.com/profesor.inuyasa Instagram = akami.production Contak person =085232012078

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berselancar di Dunia Perfilman dengan SAE Institut Indonesia

Hidup menjadi kelabu tanpa kehadiran sebuah hiburan, setiap manusia memiliki selera hiburan masing-masing termasuk menonton film. F i lm merupakan media komunal dan cangkokan dari berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian yang berupa penggabungan dari perkembangan teknologi fotografi dan rekaman suara. Dan juga perpaduan dari berbagai kesenian baik seni rupa, teater, sastra, arsitektur hingga musik. Maka kemampuan bertumbuh film sangatlah bergantung pada tradisi bagaimana unsur-unsur cangkokan teknologi dan unsur seni dari film yang dalam masyarakat masing-masing berkembang pesat. Dengan demikian tidak tertinggal dan mampu bersaing dengan tekn o logi media dan seni lainnya. Seiring berkembangnya teknologi, negara-negara maju semakin meningkatkan eksistensinya di dunia perfilman dengan pemasaran yang semakin mendunia. Namun, jika kita menilik kondisi perfilman di Indonesia yang semakin tertinggal dengan negara-negara lain, tentunya banyak faktor di balik hal itu. Faktor yang me...